Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi (FOTO: VS/narasipedia.net)
SANGATTA. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) akan meluncurkan dua program unggulan pada tahun 2026. Kedua program ini difokuskan untuk menurunkan angka stunting serta meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi, menjelaskan bahwa dua program tersebut adalah Akademik, Kolaborasi, Penanganan Kemiskinan dan Stunting (Aksis) serta Sekolah Khusus Lanjut Usia (Lansia).
Program Aksis merupakan upaya kolaboratif lintas sektor yang melibatkan berbagai perangkat daerah (PD) dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting.
“Program ini akan mendapatkan pendampingan dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) melalui pelatihan berbasis kelas,” ujar Achmad Junaidi saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.
Selain Aksis, DPPKB Kutim juga menyiapkan Sekolah Lansia sebagai tindak lanjut dari program nasional Lansia Berdaya (Sidaya). Program ini akan dilaksanakan secara bertahap selama satu tahun dan akan ditutup dengan prosesi wisuda bagi para peserta.
“Dalam program ini, para lansia akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan, senam lansia, pelatihan keterampilan, serta edukasi agar tetap berdaya dan produktif,” jelasnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan Sekolah Lansia akan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, serta dijalankan melalui satuan pendidikan nonformal seperti Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
“Untuk tahap awal, program ini akan difokuskan di Kecamatan Sangatta Utara. Setelah itu, baru akan dikembangkan ke wilayah lainnya,” pungkasnya.
PENULIS: VS