SANGATTA. Polres Kutai Timur (Kutim) menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi di Lapangan Mako Polres Kutim. Kegiatan berlangsung di tengah cuaca gerimis dan dihadiri Forkopimda serta unsur instansi terkait penanggulangan bencana. Pemerintah Kabupaten Kutim hadir melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Noviari Noor, yang mewakili Bupati Kutai Timur.
Kapolres Kutim AKBP Fauzan Arianto memimpin langsung jalannya apel sekaligus menyampaikan amanat. Ia menegaskan pentingnya penguatan kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Berdasarkan data BNPB, dari 1 Januari hingga 3 November 2025 tercatat 2.719 kejadian bencana di Indonesia, dengan banjir mendominasi 1.338 kejadian.
Kapolres menyampaikan bahwa meski Kutai Timur tergolong minim risiko bencana vulkanologi, kewaspadaan harus tetap ditingkatkan karena potensi bencana utama di Kaltim meliputi banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan kebakaran hutan serta lahan (Karhutla).
“Apel ini bertujuan memantapkan kesiapan seluruh personel gabungan, terutama menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor,” jelas Kapolres.
Ia juga menekankan bahwa peran Polri dalam penanganan bencana sangat strategis. Sepanjang Januari–Oktober 2025, Polda Kaltim telah merespons 202 kejadian bencana dan menyiagakan 1.181 personel dari Polda dan Polres jajaran, serta menyiapkan sarana pendukung seperti Ransus Dapur Lapangan.
Di akhir amanatnya, Kapolres menegaskan bahwa penanggulangan bencana membutuhkan sinergi semua pihak guna meminimalisir risiko dan memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat. Ia berharap koordinasi lintas sektor yang terbangun dalam apel ini dapat segera ditindaklanjuti dengan langkah konkret di lapangan.
Apel berlangsung tertib dan menjadi momentum penguatan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di wilayah Kutai Timur.