SANGATTA. Kebutuhan air bersih di Kecamatan Teluk Pandan, Kutai Timur (Kutim) terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan geliat kawasan industri di sekitarnya. Di tengah keterbatasan infrastruktur penyediaan air minum, Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Tuah Benua (Perumdam TTB) Kutim memastikan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Indominco akan menjadi solusi nyata.
Direktur Utama Perumdam TTB Kutim Suparjan, menegaskan komitmen perusahaan dalam proyek strategis ini.
“Kami mendukung penuh penyelenggaraan SPAM Regional Sistem Void Indominco. Proyek ini menjadi langkah penting untuk menjamin akses air bersih yang berkelanjutan,” ujarnya.
Teluk Pandan menjadi salah satu kawasan prioritas. Letaknya yang berdekatan dengan wilayah operasi PT Indominco Mandiri (IMM) sekaligus berada di jalur pipa transmisi, membuat kecamatan ini masuk dalam skema distribusi utama. Warga Teluk Pandan selama ini masih bergantung pada sumber air lokal yang terbatas dan kualitasnya fluktuatif, sehingga ketersediaan suplai dari SPAM Regional sangat dinantikan.
Dari data resmi, proyek yang dimulai pada 2024 ini menelan biaya besar. Unit air baku dan transmisi diperkirakan Rp200 miliar, sedangkan unit produksi dan distribusi sekitar Rp140 miliar. Porsi pembiayaan ditanggung bersama oleh Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) PT IMM, serta Pemkab Kutim pada 2025. Infrastruktur yang akan dibangun mencakup intake air baku minimal 250 liter per detik, jaringan pipa transmisi sepanjang 26 kilometer, instalasi pengolahan air berkapasitas 249 liter per detik. Serta jaringan pipa distribusi utama sekitar 20 kilometer.
Untuk menopang kebutuhan masyarakat, juga disiapkan dua reservoir offtaker berkapasitas 200 liter per detik dan 49 liter per detik.
“Air adalah kehidupan. Melalui proyek ini, kami berupaya menghadirkan layanan yang tidak hanya memenuhi standar teknis, tetapi juga menjangkau masyarakat luas,” tegas Suparjan.
Bagi Teluk Pandan, hadirnya SPAM Regional Indominco akan menjadi jawaban atas keresahan warga. Dengan akses air bersih yang lebih terjamin, wilayah ini tak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga membuka peluang pengembangan ekonomi kerakyatan, pariwisata pantai, hingga investasi yang membutuhkan kepastian pasokan air. (kopi3)
SUMBER: Prokutim