SANGATTA. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) berharap program Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) dapat dikolaborasikan dalam percepatan penurunan stunting.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B, mengatakan dana BKKD memberi ruang bagi RT untuk menyusun program sesuai kebutuhan warga. Seperti pelatihan atau kegiatan yang bisa meningkatkan penghasilan keluarga.
“Selain pemberdayaan ekonomi, dana BKKD juga bisa dialokasikan untuk kebutuhan dasar seperti perbaikan rumah tidak layak huni atau pembangunan jamban,” jelasnya. Selasa (12/11/2025).
Dia menilai penyebab stunting di Kutim banyak dipengaruhi kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Oleh karena itu, intervensi melalui BKKD dinilai lebih efektif karena langsung menyasar persoalan dasar warga.
Pemberdayaan ekonomi, penyediaan sanitasi layak, serta hunian yang sehat diyakini mampu menurunkan risiko stunting secara berkelanjutan.
“Program BKKD disebut berpotensi menjadi kekuatan baru dalam mempercepat penurunan stunting di Kutai Timur,” pungkasnya.