SANGATTA. Semarak Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-45 Tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2025 di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tidak hanya menghadirkan kompetisi di atas panggung utama, tetapi juga di arena luar panggung. Dua kegiatan pendukung, yaitu lomba pawai taaruf dan lomba bazar menjadi magnet tersendiri yang memperkuat syiar Al-Qur’an melalui budaya dan partisipasi masyarakat.
Pemenang dua kategori lomba itu diumumkan secara resmi oleh panitia, bersamaan dengan penutupan MTQ di Alun-Alun Bukit Pelangi, Sangatta. Kafilah Kutim berhasil tampil sebagai Juara 1 lomba pawai kategori kafilah kabupaten/kota, disusul Kutai Kartanegara dan Kota Bontang sebagai Juara 2 dan 3.
Sementara itu, dalam kategori lomba bazar, Dinas Koperasi dan UKM Kutim dinobatkan sebagai Juara I, dengan Baznas Kutim di posisi kedua dan TP-PKK Kutim di posisi ketiga.
Hasil Lengkap Pemenang Lomba Pawai Taaruf (Kategori Kafilah Kabupaten/Kota):
Juara 1: Kutai Timur — 444,33 poin
Juara 2: Kutai Kartanegara — 426,67 poin
Juara 3: Kota Bontang — 426,00 poin
Hasil Lengkap Pemenang Lomba Bazar:
Juara 1: Dinas Koperasi dan UKM Kutai Timur
Juara 2: Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kutai Timur
Juara 3: Tim Penggerak PKK Kutai Timur
Ketua LPTQ Kutim H Rizali Hadi, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kerja keras semua pihak yang turut memeriahkan dua ajang tersebut. Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti pawai dan bazar merupakan bagian tak terpisahkan dari syiar Al-Qur’an yang hidup di tengah masyarakat.
“Syiar Al-Qur’an tidak hanya ada di atas panggung musabaqah, tetapi juga hidup dalam semangat kebersamaan yang ditampilkan masyarakat melalui pawai dan bazar. Ini kemenangan kolektif,” ungkap Rizali.
Menurutnya, keterlibatan aktif berbagai unsur seperti dinas, lembaga keagamaan, organisasi wanita, dan UMKM dalam lomba bazar adalah cermin kesadaran kolektif untuk menjadikan MTQ sebagai gerakan sosial yang menyentuh semua kalangan.
Pawai dan bazar bukan sekadar seremoni pendamping MTQ. Ia adalah ruang hidup tempat masyarakat mengekspresikan semangat Qur’ani dalam bentuk nyata. Ketika derap langkah peserta pawai menyusuri jalan dan geliat transaksi di bazar menyebar keberkahan, syiar Al-Qur’an benar-benar turun ke bumi. Dan dari sana, Kutim tampil bukan hanya sebagai tuan rumah, tetapi sebagai pelaksana syiar yang membumi. (kopi3)
SUMBER: Pro Kutim