SANGATTA. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) Achmad Junaidi B berharap keluarga berisiko stunting dapat sambungan air bersih secara gratis. Ini dilakukan agar intervensi tepat sasaran dan tidak terjadi tumpang tindih program.
Achmad mengatakan, sebagai langkah tindak lanjut, DPPKB telah menjalin kesepahaman dengan PDAM Tirta Tuah Benuah Kutim agar keluarga yang masuk daftar risiko stunting mendapat fasilitas sambungan air bersih secara gratis.
“Salah satu penunjang dalam mencegah risiko stunting, pemenuhan air bersih,” ucapnya.
Dijelaskan Achmad, untuk memastikan pemerataan informasi, termasuk pemenuhan air bersih, data hasil pemetaan itu telah dimasukkan ke aplikasi SIGLC Mill. Melalui sistem ini, OPD dapat memantau informasi terbaru secara real-time.
“Pendekatan berbasis data adalah kunci agar langkah penanganan stunting benar-benar efektif,” ujarnya.
Kemudian untuk pemetaan yang dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) melalui pendataan langsung ke rumah-rumah.
” Informasi yang dikumpulkan meliputi kebutuhan sanitasi, kondisi hunian, akses air bersih, layanan KB, hingga edukasi kesehatan keluarga,” paparnya.