Home BONTANG Maestro Seni Pahat Dunia I Nyoman Alim Mustapha, Hadir di Bontang untuk Proyek Vihara Ñanasamvara
BONTANGNASIONAL

Maestro Seni Pahat Dunia I Nyoman Alim Mustapha, Hadir di Bontang untuk Proyek Vihara Ñanasamvara

625

I Nyoman Alim Mustapha didampingi Sonny Lesmana (memakai topi) pada saat mengunjungi Vihara Ñanasamvara (FOTO: Rdy)

BONTANG. Kota Bontang kedatangan tamu istimewa, I Nyoman Alim Mustapha, maestro seni pahat bertaraf internasional yang dikenal dengan julukan “Sang Maestro Kepala Batu”. Kedatangan Nyoman ke Bontang atas undangan tokoh agama Buddha setempat, Sonny Lesmana, dalam rangka mengerjakan proyek monumental di Vihara Ñanasamvara.

Sonny Lesmana, pendiri Vihara Ñanasamvara, mengungkapkan bahwa ajakan kepada Nyoman pertama kali disampaikan ketika Nyoman sedang mengerjakan proyek di Vietnam.

“Saya mengajak beliau pulang ke Indonesia untuk menciptakan karya besar di Bontang. Ternyata, kami punya visi yang sama: membangun sesuatu yang menjadi warisan bersejarah dan bermanfaat bagi umat manusia,” ujar Sonny.

Nyoman, yang telah mengukir prestasi di berbagai negara dari Eropa hingga Amerika, menyambut baik ajakan tersebut. Dalam kunjungannya ke Vihara Ñanasamvara, ia menyampaikan filosofi hidupnya yang berlandaskan keikhlasan dan semangat untuk berbagi ilmu.

“Kalau kita hidup hanya untuk diri sendiri, kita tidak akan meninggalkan jejak. Tapi jika kita hidup dengan memberi, karya kita akan abadi,” tuturnya.

Proyek di Vihara Ñanasamvara ini mencakup pembangunan berbagai patung dan relief, termasuk rencana besar pembangunan Pilar Ashoka tertinggi di dunia, dengan tinggi 25 meter dimana akan dihias patung berbentuk singa dan roda darhma pada puncaknya, patung Budha tidur berbahan aluminum cor, serta Pagoda 8 lantai yang dirancang sedemian rupa dengan memasukan budaya lokal.

Semua proyek tersebut akan didesain langsung oleh Nyoman. Ia menegaskan bahwa semua material dan desain dirancang untuk bertahan lama dan memiliki nilai estetika tinggi

“Kami tidak hanya menciptakan karya seni, tapi juga ikon wisata religi yang bisa mengangkat nama Bontang ke panggung dunia,” jelasnya.

Menurut Nyoman, pengerjaan proyek diperkirakan memakan waktu sekitar enam bulan, tergantung pada ketersediaan tenaga pemahat. Meski usianya telah mencapai 73 tahun, semangatnya tetap muda dan penuh dedikasi.

“Selama saya masih hidup dan bisa bekerja sama dengan Pak Sonny, saya ingin meninggalkan sesuatu yang monumental, sebagaimana nenek moyang kita membangun Candi Borobudur,” tambahnya.

Dengan kolaborasi dua tokoh inspiratif ini, Bontang bersiap memiliki pusat budaya dan spiritual yang bukan hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga berpotensi menjadi destinasi wisata religi berskala internasional.

narasipedia logo N jadi

NARASIPEDIA

Kabar Baik Untuk Semua

Trending Now

Hot Topics

Related Articles

BONTANGGAYA HIDUP

Satgas Pemkot Bontang Temukan Rokok Ilegal, DKUMPP Tegaskan Bahaya Rokok Tak Bercukai

BONTANG. Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan...

ENTERTAINMENTKALTIMNASIONALSPORT

Berbalut Budaya Dayak, MBPKT Asal Kota Bontang Ukir Sejarah Jadi Kampiun Professional Class di TWMC 2025

BONTANG. Prestasi gemilang berhasil ditorehkan oleh Marching Band Pupuk Kaltim (MBPKT) asal...

BONTANGNASIONALSPORT

MBPKT Wakili Indonesia di Thailand World Marching Band Championship, Ayo Berikan Dukunganmu

BONTANG. Marching Band Pupuk Kaltim (MBPKT) kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah...

Tentang Kami

Tentang | Kontak | Kru narasipedia | Pedoman Media Siber

Sosial Media

© Copyright 2025 - PT. Pedia Media Nusantara - narasipedia.net